System Of A Down - Darts Lyrics Interpretation (Interpretasi Lirik Darts)

Darts
May I please remain in this space,
For darts screach by my desires,
May I please remain in this space,
For darts screach by my desires,

Art thou not human man (x 8)
Not human man art thou

Life threatening lifestyles,
A hitman, a nun, lovers,
Life threatening lifestyles,
A hitman, a nun, lovers,

Art thou not human man (x 8)
Not human man art thou

Clock men for they will fail,
Fear not the gods that come from the sky,
Long not for the one who've lost their way,

Arise as did the gods ninti,
Arise as did the gods ninti,
Arise as did the gods ninti, and ishkur, ishkur.



    Agak sulit memaknai lirik lagu yang satu ini, masalahnya terletak pada ambiguitas dan penggambaran yang menurut saya agak absurb, ditambah lagi beberapa konteks yang  terkait dengan lagu ini, sama sekali tidak saya kuasai. Tapi syukurlah, terdapat beberapa interpretasi yang sangat membantu dan tentu saja wikipedia yang selalu membawa pencerahan. 
   Secara garis besar lagu ini adalah tentang manusia dan perkembangannya. Dalam lagu ini digambarkan bagaimana manusia semakin lama menjadi sesuatu yang bukan manusia. Kita menjadi semakin "buatan" dan tidak lagi "natural". Seperti terlihat pada potongan lirik berikut Art thou not human man, Not human man art thou.
   Selain itu, lirik lagu ini juga menggambarkan bagaimana segala sesuatu yang tadinya begitu kontras menjadi semakin tipis perbedaannya. A hitman, a nun, lovers (seorang pembunuh, seorang biarawati, kekasih). Pada bagian tersebut dikatakan bagaimana seorang Hitman dan Nun bisa mejadi sepasang kekasih Lovers (jamak). 
   Bagian yang menurut saya paling menarik adalah dimana nama Ninti dan Ishkur disebut. Ninti dan Iskhur adalan nama-nama dewa dalam mitologi sumeria kuno. Salah satu peradaban tertua di bumi. Peradaban Sumeria diperkirakan telah ada sebelum 5000 SM.


Ninti-Perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki
    Ninti adalah nama salah satu dewi dalam mitologi Sumeria. Dalam mitologi Sumeria dikisahkan Enki telah dengan lancang memakan 8 macam buah dari 8 pohon yang tumbuh di surga. Karena marah Ninhursag (ibu dari para dewa) memberinya kutukan


"Enki's eating of the eight plants and the curse uttered
against him for his misdeed recall the eating of the fruit 

   Akibat dari kutukan Ninhursag, Enki mengalami kesakitan yang laur biasa. Dewa-dewa lain sadar bahwa Enki sedang sekarat, lalu mereka memohon kepada Ninhursag agar Enki disembuhkan. Ninhursag akhirnya tersentuh dan mengampuni Enki, namun Enki membutuhkan 8 unsur untuk dapat disembuhkan. Salah satu dari unsur tersebut (yang terakhir) adalah tulang rusuk Enki sendiri. Ninhursag kemudian menciptakan seorang dewi dari tulang rusuk tersebut.

 "My brother (Enki), what hurts you?
 My rib hurts me.  
To the goddess Nin-ti (`Lady of the Rib') 
I (Ninhursag) have given birth for you."

   Dalam bahasa Sumeria kata "ti" diartikan sebagai "tulang rusuk", atau juga sebagai kata kerja yang berarti "membuat kehidupan". Oleh karena itu dewi Ninti sering disebut sebagai "lady of rib" atau "Lady who makes live".

Ishkur-penguasa petir
   Dikenal dengan nama Adad dalam bahasa Akkadia, Hadad dalam bahasa Aramaic dan Ishkur dalam bahasa Sumeria. Menurut kepercayaan Sumeria, Ishkur adalah penguasa atas petir, hujan dan badai. Dalam kata lain ia adalah pengatur cuaca. Ia diasosiasikan sebagai dewa pemberi juga penghancur.

Sumerian and Semitic Religions
   Apabila kita memperhatikan dengan seksama mitos Enki dan Ninti dalam mitologi Sumeria, maka kita akan menemukan bahwa mitos tersebut memiliki kesamaan secara konseptual dengan kisah Adam dan Hawa dalam agama-agama Semit (Islam-Kristen-Yahudi). Hal ini menunjukkan bahwa kisah Adam dan Hawa dalam agama-agama Semit dipengaruhi oleh mitos Sumeria (Enki dan Ninti), terkait kemunculan peradaban Sumeria yang telah ada jauh sebelum peradaban Semit muncul.

****
   Saya tidak terlalu yakin dengan apa yang SOAD ingin sampaikan melalui lagu ini, serta keterkaitan antar setiap baris dalam lirik lagu tersebut. Namun seperti yang telah saya temukan dalam lagu-lagu sebelumnya, System Of A Down banyak mengankat hal yang terkait dengan peradaban kuno. Begitu pula dalam lagu yang satu ini.
   Bagi saya pribadi, yang muncul kemudian bukanlah sebuah kesimpulkan, melainkan serentetan pertanyaan. Adalah benar bahwa manusia dan agama modern tidaklah jauh berbeda dengan manusia dan agama kuno. Lalu mengapa kita menutup diri dari segala sesuatu yang datang dari peradaban kuno? Tidakkah Tuhan memperkenalkan diri-Nya dalam cara yang berbeda-beda pada setiap masa? Tidakkah kita merasa mengambil sesuatu yang berharga dari mereka, lalu menghujat dan memberi stempel sesat kepada mereka? Tidakkah kita sadar bahwa akar konseptual agama kita yang modern berasal dari sesuatu yang begitu kuno dan kita anggap sesat? Jadi jangan pernah kamu tutup diri dari sesuatu yang berbeda dengan mu, jangan pula kamu membenci atau mencintai sesuatu yang tidak kamu kenal dengan pasti (mahdi)

sumber:
dengan beberapa perubahan, penyesuaian dan penambahan

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

System Of A Down - Sugar lyric interpretation (Interpretasi lirik Sugar)

System Of A Down - Suite Pee lyrics Interpretation (Interpretasi lirik Suite pee)

System Of A Down-Spiders Lyrics Interpretation (Interpretasi lirik Spiders)